Thursday, February 5, 2015

Tom DeLonge Resmi Keluar Dari Blink-182


blink
Kabar tak sedap datang dari Blink-182  grup musik pop punk asal Amerika Serikat yang beranggotakan trio Mark Hoppus, Tom DeLonge, dan Travis Barker.
CBS Radio melaporkan bahwa Tom DeLonge telah keluar dari Blink-182.
Matt Skiba dari Alkaline Trio akan bergabung Blink-182 dalam penggantian Tom DeLonge di Musink Musik dan Tattoo festival tahunan yang ke-8. “Kami siap untuk bermain di festival ini dan merekam album baru tapi Tom terus menundanya tanpa alasan. Seminggu sebelum kami dijadwalkan untuk pergi ke studio kami mendapat email dari manajer yang menjelaskan bahwa dia tidak ingin berpartisipasi dalam proyek album Blink-182 tanpa batas waktu, dia lebih suka bekerja pada usaha yang lain non-musik. “Travis Barker dan Mark Hoppus berencana untuk menghormati semua fans Blink-182  termasuk komitmen bermain di Festival Musink dan sangat bersemangat memiliki gitaris/vokal seperti Matt Skiba yang bergabung dengan mereka untuk proyek ini. “Tidak ada dendam, tapi show must go on untuk fans kami.” Selain itu, Skiba akan terus membuat musik baru dan tur dengan Alkaline Trio.
Berita ini datang dari band yan mengumumkan bahwa mereka akan melakukan kolaborasi dengan Matt Skiba di Musink Festival tahun ini.
Pada bulan November, DeLonge mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa band ini telah menemukan “mitra” dengan catatan, bahwa mereka akan “berjalan cukup keras” setelah liburan.

Monday, January 12, 2015

Memohonlah bukan hanya di beri kemudahan, tapi memohn agar di beri kekuatan. 

#keepfighting 

Thursday, January 1, 2015

MACBETH FOOTWEAR

Daniel Yopy Suteja Produk Berkelas
SEPATU merek Macbeth kini menjadi idola komunitas band dan kaum remaja di Bali. Produk yang cukup berkelas dan diproduksi melalui riset untuk menunjang penampilan anak band saat manggung tersebut sengaja diimpor langsung dari Amerika Serikat (AS).
Hal itu diungkapkan Daniel Yopy Suteja yang menjabat sebagai Sales and Marketing Manager Macbeth Indonesia.
‘’Kami saat ini tidak hanya memproduksi sepatu khusus anak band, tetapi telah merambah ke extreme sport yang menyasar kaum remaja,” ujar pria asal Jakarta ini.
Lanjut pria yang kedua lengannya penuh tato ini, potensi pasar sepatu di Indonesia umumnya dan di Bali khususnya dinilai luar biasa. Oleh karena itu, peluang tersebut dimanfaatkan produsen sepatu AS ini untuk gencar menggelontor produknya ke tanah air.
‘’Selama ini nama Indonesia sudah dikenal sebagai penjahit sepatu yang berkualitas. Maka dari itu, produk sepatu kami ini sudah diproduksi atau dirakit di Indonesia,'' ungkap pria ramah ini.
Lanjut Yopy panggilan akrabnya, kendati produknya ini diproduksi di Indonesia, namun bahan bakunya tetap didatangkan langsung dari Amerika. ‘'100 persen bahan baku sepatu ini masih impor.
Mengingat, perusahaan kami ingin tetap menjaga kualitas produk, sehingga harga sepatu sport ini tergolong cukup mahal, yakni Rp 400 ribuan per pasang,'' jelasnya.
Kendati tergolong cukup mahal, namun produknya ini cukup laku di pasaran, terutama diminati oleh komunitas band, serta kaum pelajar dan mahasiswa.
Pihaknya sengaja mendesain model sepatu sport ini, agar nyaman dan kuat digunakan untuk para pelajar berolah raga.
Mengingat, para pelajar cenderung lebih agresif saat berolah raga. Mereka tentunya cenderung membutuhkan sepatu sport untuk berolah raga dengan bahan yang kuat dan nyaman.
Sepatu Macbeth ini, kata Yopy, tidak menggunakan kulit binatang. Bahan bakunya adalah sintetis, atau biasa disebut sepatu vegan. Label M yang menjadi kekhasan sepatu tersebut menjadi daya tarik bagi para remaja.
Sepatu sport ini ditampilkan dengan variasi warna seperti hitam, putih, merah dan warna lainnya. *aya